Friday, August 28, 2009

sudah saya bilang saya tidak mau kalau akhirnya jadi begini


diawali dengan dia yang bertanya akan kejelasan hubungannya selama ini dengan saya yang memang sudah terjalin selama 4 tahun belakangan. faktanya, hubungan semakin dekat semenjak liburan natal tahun lalu. dia menyempatkan dirinya untuk pulang ke kota kelahirannya untuk berlibur bersama keluarga. di sela-sela liburan bersama keluarganya itu, dia masih menyempatkan untuk berlibur dengan saya yang sebetulnya masih harus mengerjakan beberapa hal. dengan setia dia menunggu saya untuk bisa pergi dengannya. saya juga dengan tidak enak hati, tidak mungkin menolak kedatangan dan ajakannya tersebut. liburan berakhir dimana dia harus kembali ke kotanya untuk melanjutkan studinya. meskipun kami berada di dua kota yang berbeda kami tetap berkomunikasi tanpa hambatan (kecuali dengan kesibukan masing-masing). entah kapan saya tidak ingat, hubungan kami menjadi semakin hangat setiap harinya. berbagai panggilan sayang dilontarkan ketika kami masing-masing saling memberi dan menanyakan kabar. saya sempat merasa aneh dengan hal tersebut, namun dengan kualitas ketidakpedulian yang lebih besar saya menghiraukan hal tersebut. sampai pada suatu tengah malam yang biasa saja menurut saya. tidak ada kejadian yang dapat membuat saya berpikir aneh-aneh. dia menanyakan kejelasan hubungan kami. dan saya tidak bisa berkata apa-apa. saya hanya diam. aneh, merasa bersalah dan menyesal. dia mengulang pertanyaan itu dan berusaha untuk mengerti bahwa suasana menjadi runyam dengan pertanyaannya tersebut. dia kembali menjelaskan keadaan dan situasi yang dialami olehnya dan menanyakan pendapat saya. lagi-lagi saya hanya bisa terdiam dan saya harus menyudahi pembicaraan tersebut. kembali saya menguhubunginya lewat pesan singkat dan menjelaskan apa yang saya rasakan dan keadaannya seperti apa. dia pun membalasnya lewat pesan singkat yang sama. saya hanya bisa nangis, berdoa dan akhirnya tertidur. esok hari, saya berusaha menjelaskan kembali melalui fasilitas pengiriman pesan dunia maya. malam hari dia menghubungi saya kembali hanya untuk memberitahu bahwa ia telah membaca pesan yang saya kirimkan dan berjanji akan menghubungi saya kembali melalui telepon sehingga semuanya menjadi jelas. namun, hingga saat ini dia belum dapat melunasi janjinya tersebut mungkin dengan kesibukan yang ada. saya mencoba mengerti dan memang harus mengerti. keadaannya sangat janggal. saya merasa tidak nyaman. hal seperti ini yang pernah saya sampaikan kepadanya dulu. SAYA TAKUT! SAYA TIDAK MAU KEHILANGAN DIA!

Wednesday, August 12, 2009 at 11:23am

1 comment:

  1. semoga engkau benar2 mendapatkan laki2 yang mencintaimu dan kau cintai, yang bisa menjagamu dan menjadi imam (pemimpin) bagimu.
    semua ga ada yang ga mungkin, halangan itu hanyalah karena adat n budaya. selama bukan incest dan berhubungan darah langsung, Allah meridhoi..
    semoga Allah mengabulkan doa2mu my dear :)



    #setroberi

    ReplyDelete